Siapa yang tidak tahu dengan nabi khidr AS? Nabi khidir ialah nabi yang dikenal oleh kita sebagai orang islam (muslim) ketika beliau dipertemukan dengan nabi Musa AS. dimana pada waktu itu nabi musa as merasa sombong dengan kepintarannya, padahal di dunia masih ada orang yang lebih pintar daripada beliau, termasuk nabi khidir as.
tahukah anda, banyak diantara kita yang memperdebatkan keadaan nabi khidr as, ada yang bilang beliau masih hidup (tinggal di laut dan menjaga laut) dan ada yang menyebutkan beliau telah wafat. eh tunggu dulu, mungkin ada sebagian dari kalian yang bertanya-tanya "siapakah sosok nabi khidr itu sendiri?"
Sosok nabi Khidir Alaihi Salam yang menurut Jumhurul Mufasirin sebagi
nabi yang dijadikan oleh Nabi Musa Alaihi Salam sebagai gurunya, telah
menimbulkan kontroversi di kalangan ulama sejak dahulu samapai sekarang.
Khidr atau khadhir atau Khidhir berasal dari bahasa Arab yang artinya
hijau. Menurut riwayat Mujahid apabila dia shalat rumput-rumput kering
yang disekelililngnya akan menjadi hijau. Segolongan orang terutama dari
kalangan kaum shufi mengatakan bahwa dia masih hidup sampai sekarang.
Banyak cerita lainnya, tetapi kebanyakan cerita tersebut berasal dari
kisah-kisah israiliyat. Dan tentang beliau masih hidup sampai sekarang
bertentangan dengan ayat Allah : Kami tidak menjadikan hidup abadi
bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu
mati, apakah mereka akan kekal? Tiap –tiap yang berjiwa akan merasakan
mati (Qs Al Anbiya : 34-35)
Imam Bukhari dan beberapa perawi hadis yang lain menegaskan Nabi Khidr Alaihi Salam telah wafat.
Kita tidak perlu memperdebatkan tentang keadaan nabi khidr, apakah masih hidup atau sudah wafat. yang kita perlu ambil ialah hikmah dari kisah pertemuan antara nabi musa as dan nabi khidr as. adapun hikmah dari kisah tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Adab Menuntut Ilmu
AI Imam Fakhrur Razi mengatakan,” Ketahuilah , ayat ini (Qs al Kahfi:
66) menunjukan bahwa Nabi Musa memperhatikan adab serta tata cara yang
cukup banyak dan lunak ketika ingin belajar dari nabi Khidir.
Hikmah kisah ini juga menyampaikan salah satu etika dalam menuntut ilmu
(al Qur’an) adalah bahwa ilmu harus dicari dari sumbernya . Ia harus
didatangi walau jauh tempatnya dan kesulitan dalam menempuhnya. Dan
Nabi Musa mencontohkan bagaimana ia walaupun seorang nabi pilihan (ulul
azmi) yang sekaligus pemimpin , siap menempuh suatu perjalanan untuk
mencari ilmu.
2. Nasihat Khidir kepada Musa
Dari Umar bin Al Khattab Radiyallahu Anhu , bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa sallam bersabda, “ Saudaraku, Musa Alaihissalam berkata,
Wahai Rabbi .., tampakanlah kepadaku orang yang engkau tampakkan
kepadaku di perahu..”
Musa berkata,” Dialah As-Salam dan kepada-Nya kesejahteraan serta
dari Nya kesejahteraan. Segala puji bagi Allah Rabbul-alamin yng
nikmat-nikmatNya tidak dapat kuhitung dan aku tidak dapat bersyukur
kepada-Nya kecuali dengan petolongan-Nya. Kemudian Musa berkata, “ Aku
Ingin engkau memberiku nasihat dengan suatu nasihat yang dengannya Allah
memberikan manfaat kepadaku sepeninggalmu.”
Khidir berkata,” Wahai pencari ilmu, sesungguhnya orang yang
berbicara tidak lebih mudah jemu daripada orang yang mendengarkan. Maka
janganlah kau buat orang-orang yang ada disekitarmu menjadi jemu ketika
engkau berbicara kepada mereka. Ketahuilah bahwa hatimu merupakan
bejana. Kenalilah dunia dan buanglah ia dibelakangmu, karena dunia bukan
merupakan tempat tinggalmu, dan apa yang ditetapkan bagimu tidak ada di
sana.
Semoga Bermanfaat :)
2 komentar
mencari ilmu memang wajib dan sangat bermanfaat. dengan ilmu, kita bisa mengambil banyak hikmah atas segala peristiwa. thanks artikelnya, nambah pencerahan :)
iya dengan ilmu, hidup kita akan cerah ;)
Show EmoticonHide Emoticon