Slider

Powered by Blogger.

Inspirasi

Misteri

Health

Fashion

Kuliner

Video Rekomentasi



Akhir-akhir ini ada berita yang mengejutkan dari dunia pendidikan, terutama pendidikan yang menjurus pada agama islam. Berita tersebut ialah tentang tema OSPEK "Tuhan Membusuk" Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.

Bagi kebanyakan orang, jika melihat spanduk tersebut pasti akan merasa marah, kesal, mencaci maki, bahkan ada yang ingin langsung merobeknya. Mengapa demikian? karena kalau kita membaca secara sepintas dan tidak terlalu mengerti tentang filsafat islam, pasti akan langsung bertindak demikian terhadap spanduk itu, apalagi pada orang yang membuat spanduk itu.

Sejak spanduk tersebut di psang di depan fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, banyak sekali pihak yang menyuruh untuk mencabut spanduk itu, terutama Rekor UIN Surabaya. Karena jika spanduk tersebut terlihat oleh orang awam, maka akan terjadi polemik yang berkepanjangan, serta akan kesalah pahaman masyarakat terhadap spanduk tersebut.

Gubernur Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Rahmad Sholehuddin menjelaskan, tema tersebut sejatinya berangkat dari sebuah realitas keberagamaan masyarakat Indonesia yang belakangan kian memperihatinkan. Pada jaman sekarang banyak sekali orang atau sekelompok orang yang mengatasnamakan tuhan dengan mudah membunug orang lain. Maksudnya begini, jaman sekarang banyak orang atau sekelompok orang yang mengklaim dirinya sholeh dan dengan mudah megklaim orang yang bukan bagian dari kelompoknya/orang lain sebagai kafir, serta menghalalkan untuk membunuhnya.

Selain itu juga, agama (Tuhan) tidak lebih hanya dijadikan sebagai pemuas atas kegelisahan yang menimpanya. Tidak salah kalau sekarang agama dikatakan berada di tengah bencana, tegas mahasiswa jurusan Perbandingan Agama ini.
Contohnya seperti ini, kata rahmat. "ketika ditimpa musibah maka dengan reflek masyarakat ingat Tuhan. Keadilan Tuhan pun digugat. Di sisi lain, peran Tuhan kerap berada dalam simbol ketidakberdayaan.
“Lagi-lagi Tuhan tetap berada di pojok kesalahan. Itulah salah satu alasan mengapa kami mengangkat tema itu,” tandas alumnus Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolonggo ini.
Dia menambahkan, yang hendak dikritik bukan eksistensi Tuhan, melainkan nilai-nilai ketuhanan yang sudah mulai mengalami ‘pembusukan’ dalam diri masyarakat beragama.

Dengan tema ini, kami berharap mahasiswa baru bisa menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Selain itu juga OSCAAR 2014 bagi mahasiswa baru UIN Sunan Ampel berlangsung sejak Kamis 28 Agustus, dan akan berakhir pada 30 Agustus 2014, kemarin malam.

Setujukah anda dengan tulisan spanduk tersebut "Tuhan Membusuk"?

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Post Comments
Viewed Articles

4 komentar

Anak kampus koplak..mana ada tuhan membusuk..makin pintar malah makin salah arah tuh anak uin sunan ampel..

hmmm, baca dulu kang artikelny :3

emang bisa bikin salah tafsir kalo baca judulnya sekilas. Tapi.. fenomena itu memang marak terjafi, akibat rasa fanatik terhadap satu aliran

super sekali bu rima :D

Thanks For Your Comment Here