Slider

Powered by Blogger.

Inspirasi

Misteri

Health

Fashion

Kuliner

Video Rekomentasi


Tahukah anda, secara kontitusi   dalam Pemilihan President Indonesai yang diadakan sebulan yang yang lalu belum ada yang menang dan belum ada yang kalah. Tetapi pada kenyataannya menurut beberapa Real Caunt yang dilakukan oleh beberapa Lembaga Survey Swasta dan KPU sudah menyatakan dan mengakui keunggulan Kandidat Capres dan Cawapres Nomor 2 (dua) yaitu Jokowi dodo dan Jusuf Kalla.
Ada yang menarik dalam Pemilihan Presiden sekarang, yaitu adanya salah satu kandidat yang tidak mengakui kemenangan rivalnya, yaitu dengan mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi. ya, mengapa kandidat tersebut tidak mengakui kemenangan rivalnya? menurut informasi yang beredar, bahwa dalam proses Pemilihan Presiden sebulan yang lalu itu banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh kandidat yang menang, kecurangan tersebut diantaranya, di salah satu TPS di Papua tidak adanya proseses pemilihan presiden yang  diadakan pada tanggal 9 juli lalu, tetapi dalam proseses penghitungan ada hasilnya., pertanyaannnya siapa yang melakukan pencoblosan, karena pada kenyataannya tidak ada aktivitas PilPres di TPS terseubut. Dengan itu, kandidat yang kalah tidak mau mengakui kemenangan rivalnya alias tidak legowo, dan langsung mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sebenarnya prosese pengajuan banding yang dilakukan kandidat Capres dan Cawapres yang kalah sudah lumrah atau biasa, karena pada Pilpres 5 tahun juga kandidat yang kalah yaitu Megawati (red) mengajukan banding ke MK. Entah apa yang menyebabkan prosese banding yang di ajukan kandidat no.1 ini mengundang kontroversi yang begitu luar biasa, padahal ini proses yang lumrah.
Ketika persidangan  yang dilakukan di gedung MK berlangsug, suasana di dalam gedung  tersebut berubah menjadi tegang. Baik itu ketegangan antara pendukung kandidat nomor satu (1) dan nomor dua (2), maupun ketegangan hakim itu sendiri. Tetapi ada satu kejadian yang menarik dan jarang terjadi dalam  persidangan yang pernah di lakukan oleh Mahkamah Konstitusi, Yaitu ketika  saksi perempuan  nomor urut satu yang berasal dari papua, dia bernama Novela Nawipa.

Informasi dari Novela jelas mengundang sejumlah pertanyaan dari hakim konstitusi dan pihak KPU, termasuk pihak terkait dari kuasa hukum Jokowi-JK. Namun jawabannya yang dibumbui nada tinggi, membuat seisi ruangan tertawa. Kubu Prabowo-Hatta pun tak kuasa menahan senyumnya.
Misalnya, saat ditanya oleh hakim Patrialis Akbar. Dia menanyakan bagaimana suasana di distrik saat itu. Mendengar itu Novela dengan spontan menyemprot Patrialis.
"Jangan tanya ke saya karena saya juga masyarakat, tanyanya ke penyelenggara pemilu!" cetusnya.
Mendengar itu, Patrialis menanggapi santai. "Nggak apa-apa saya suka gaya-gaya Anda seperti ini. Lanjutkan terus ya. Ini gaya Kartini masa kini," ujar Patrialis sambil tersenyum.
Novela pun balas tersenyum. Ia mengatakan tidak ada komunikasi dengan siapa pun. Kejadian lucu pun terjadi saat hakim Arief Hidayat menanyakan berapa jarak antara desa dengan distriknya.
 "300 kilometer!" kata perempuan yang mengenakan baju batik berwarna cokelat ini spontan.
Sontak saja jawaban itu langsung membuat hakim Arief terbelalak. Sadar akan kesalahannya, Novela langsung buru-buru meralat pernyataannya.
"30 kilometer, eh 300 meter. Saya manusia Pak, pasti punya salah nggak apa-apa," ucap Novela sambil tertawa.
Para hakim yang mendengar celotehan itu pun langsung tertawa. Dalam suasana yang cair itu, hakim Arief kembali mencoba bertanya apakah Novila sebagai saksi mandat distrik mengetahui ada kegiatan lain di distrik lainnya dengan jarak yang tak terlalu jauh itu.
"Saya tidak mau bicara kampung lain. Saya maunya di kampung saya," katanya lantang.
Bingung mau bertanya apa lagi, hakim Arief pun memutuskan untuk menyudahi sesi tanya jawab ini. "Saya bisa kacau," celetuknya sambil geleng-geleng kepala dan tertawa.
"Ya Bapak kacau saya, juga bisa kacau," tutup Novela. Tak urung kesaksian Novela melahirkan tawa seisi ruang sidang.
Saat ditanya oleh kubu Jokowi-JK, Novela lebih tegas. Dia tak mau menjawab yang tidak perlu dan merasa dicari-cari kesalahannya.
"Ah Bapak jangan tanya macam-macam, intinya saja. Jangan cari-cari kesalahan saya dari hal-hal kecil," ucap Novela dengan suara keras disusul tawa forum sidang saat menjawab pertanyaan pengacara Taufik Basari.
Hamdan kemudian menengahi bahwa pertanyaan pihak terkait sudah tidak relevan kepada Novela sebagai saksi (detiknews).
Sontak saja kesaksian yang novela berikan itu langsung menyebar di dunia maya, dan orang-orang yang melihatnya pasti akan tertawa mendegar logat tingginya saat berbicara. setelah kesaksian novela tersebar, nama novela menjadi booming, serta banyak sekali pihak yang menyudutkan novela dengan cara membongkar sosok novela, bahkan ada yang menyebutkan novela sangat cinta negara israel. dan yang paling parah, menurut berita yang saya baca rumah novela yang di Papua di bakar oleh orang yang tidak di kenal.
Saya bangga kepada novela yang sudah berani mengungkapkan fakta yang seadanya dan tidak direkayasa, jarang lho ada orang yang seberani dia. apalagi dia orang Papua yang notabenya sangat tertutup pada hal yang baru.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Post Comments
Viewed Articles

14 komentar

itulah manusia, perbedaan itu harus dihargai, tetapi memang perlu dipertanyakan juga, karena bukti yang kurang valid

Bingung Mana Yang Benar Ama Yang Salah [-(

hanya alloh ya yang tahu :)

masih menunggu ya :D

harusnya , mereka lebih belajar dengan al-quran (h)

siapapun presidennya, yang penting bisa tegas dan membawa perubahan

Nih saksi bikin gua ngakak, gaza bicara itu lho bikin ngakak.
tp dia pembohong tuh, katanya dia bilang tuh orang gunung tapi nyatanya dia merupakan seorang pengusaha dan pernah mencalonkan diri sbg caleg dislah satu parpol... hemmm

hhhe iya bener :D unik

Thanks For Your Comment Here