Slider

Powered by Blogger.

Inspirasi

Misteri

Health

Fashion

Kuliner

Video Rekomentasi

Minggu kemarin dunia dihebohkan dengan video wartawan asal amerika serikat yang di jegal atau dibunuh oleh teroris ISIS. tidak menjelang 1 jam video setelah di upload di jejaring sosial youtube, video tersebut langsung menyebar ke-seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menyebarnya video tersebut tentu menmbulkan pro kontra, terutama dari negara Amerika Serikat yang mengutuk tindakan ISIS tersebut. Terus ada lagi berita dari pakar IT, yang menyatakan bahwa video tersebut bohong alias fake video. 

Sudahlah memang, pada hakikatnya semua berita itu mengandung kontroversi yang perlu diperdebatkan. Lantas, kenapa ISIS  tega membunuh wartawan asal Amerika tersebut? inilah jawabannya :


1. Tidak Ada negosiasi
Melalui video penyembelihan tersebut, sejumlah pengamat mengungkapkan bahwa tidak ada negosiasi di dalam sistem IS. Mereka tidak mengenal bahasa diplomasi yang biasa dilakukan Barat dan sejumlah sekutunya.
Penyembelihan tersebut hanya memberikan 2 pesan bagi AS dan sekutunya untuk mau menuruti keinginan IS atau menolaknya dengan menerima akibat yang akan datang.
2. Pesan Intimidasi
Video pemotongan kepala oleh IS adalah sebuah pesan intimidasi kepada semua orang yang melihatnya bahwa mereka yang ikut dalam memerangi IS akan mengalami nasib serupa.
3. Cara Cepat Untuk Menguasai
Tidak ada bahasa diplomasi bagi para tahanan yang disandera IS, mereka akan mati dan mengirimkan pesan takut kepada seluruh dunia sehingga dapat menjatuhkan mental negara-negara yang ikut memerangi IS.
4. Upaya Provokasi
Bisa jadi video tersebut adalah aksi IS untuk memprovokasi AS untuk melakukan perang terbuka di Irak seperti tahun 2000 an lalu.
Sama seperti al Qaeda yang membenci kehadiran AS di wilayah Timur Tengah, akan tetapi IS dengan sejumlah wilayah yang berhasil dikuasai dan perbekalan senjata serta keuangan yang kuat telah mengisyaratkan ajakan IS untuk melakukan perang terbuka dengan pasukan militer AS dan skeutunya. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Post Comments
Viewed Articles
Thanks For Your Comment Here